DASAR PENENTUAN KEBUTUHAN PUPUK N,P DAN K BAGI TANAMAN PADI SAWAH


PUPUK AN-ORGANIK
Pupuk an-organik adalah pupuk yang dibuat di pabrik. Pupuk ini diproduksi melalui reaksi-reaksi kimia senyawa anorganik (anorganik di sini merujuk pada senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup) seperti gas alam, nitrogen, garam potasium dan senyawa posfat.
Kelebihan pupuk anorganik adalah dari segi kepraktisan dan kecepatan terserapnya unsur hara dari pupuk. Kemudian kebutuhan pupuk bisa disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara bagi padi.
Sementara kelemahan dari pupuk anorganik adalah pupuk anorganik mudah menguap dan mudah larut dalam air sehingga bisa terbawa aliran air yang mengairi sawah. Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dapat menggerus kekayaan unsur hara tanah dan meracuni tanah. Hal ini bisa menyebabkan ekosistem tanah yang penting bagi siklus unsur hara menjadi mati dan hilang.

Dari jenis campurannya, pupuk anorganik dibagi menjadi DUA jenis:

1.      Pupuk Tunggal: pupuk yang mengandung satu jenis unsur hara. Contoh: pupuk Urea,KCL, SP-36 dan pupuk ZA.
2.      Pupuk Majemuk: pupuk yang terdiri dari beberapa unsur hara utama sekaligus. Contoh: pupuk NPK.


Takaran Kebutuhan Pupuk Bagi Tanaman Ditentukan oleh:
       Kebutuhan Hara Tanaman,
      Cadangan Hara Dalam Tanah, Dan
      Tingkat Hasil Yang Biasa Dicapai Di Suatu Lokasi
      Jumlah Hara Yang Terangkut Bersama Hasil Panen

Tahapan Dalam Menentukan Jumlah Pemberian Pupuk N,P DAN K:
      Berdasarkan Rata-Rata Hasil Panen Realistis Yang Biasa Dicapai.
      Menentukan Takaran Pupuk N, P Dan K Berdasarkan Tingkat Hasil Realistis Yang Akan Dicapai Dengan Menggunakan Alat Bantu Yang Ada (Peta P Dan K, PUTS, Pettak Omisi, BWD, Permentan).
      Pupuk N Diberikan 3 (Tiga) Kali, Yaitu (1) Pemupukan Dasar (14 Hst), 2) Anakan Vegetatif Cepat, 3) Primordial. Dengan Takaran Sesuai BWD.
      Seluruh Pupuk P (Pupuk SP36, SP18 Atau TSP) Diberikan Pada Saat Tanam.
      Setengah Bagian Pupuk K Atau Seluruhnya Diberikan Pada Awal Pertumbuhan Bersama Pemupukan Urea Pertama;
      Pemupukan K Ke 2 Saat Primordia.
      Pupuk S Diberikan Dalam Bentuk Pupuk ZA Bila Tanaman Padi Menunjukkan Respon Terhadap Pupuk S.

Kandungan Unsur Hara Pada Beberapa Jenis  Pupuk Majemuk Dan Pupuk Tunggal:

Jenis Pupuk
Kandungan Hara (%)
N
P2O5
K2O
S
 NPK Phonska
15
15
15
10
 NPK Pelangi
20
10
10
-
 NPK Kujang
30
6
8
-
 DAP
18
48
-
-
 SP36
-
36
-
5
 ZA (Amonium Sulfat)
21
-
-
24
 Kcl
-
-
60
-
 Urea
45*
-
-
-

Perhitungan Kebutuhan Pupuk:
Bila Diketahui Kebutuhan Hara Tanaman Padi Sawah Adalah:  135 Kg N/Ha, 35 Kg P2O5/Ha, Dan 20 Kg K2O/Ha,
Maka:
Dengan Mengunakan Pupuk Tunggal
      Urea = 135 Kg N/Ha = 100/45 X 135 Kg = 300 Kg Urea/Ha
      SP36 = 100/36 X 35 Kg = 100 Kg SP36/Ha
      Kcl = 100/60 X 20 Kg = 33 Kg Kcl/Ha

Dengan Mengunakan Pupuk Tunggal Dan Majemuk
Misalnya Pupuk Majemuk Yang Digunakan Adalah NPK Phonska (15:15:15)
NPK 15:15:15 = 100/15 X 20 Kg = 133 Kg
Didalam 133 Kg Pupuk Phonska, Mengandung 20 Kg Unsur Hara N, 20 Kg Unsur Hara P2O5 Dan 20 Kg Unsur Hara K2O.
Dengan 133 Kg Phonska Kebutuhan unsur hara K Sudah Terpenuhi, Namun Kebutuhan unsur hara N Dan P Belum Terpenuhi.
Kekurangan:
Urea   = 135 Kg N – 20 Kg N = 115 Kg N                                      
           = 100/45 X 115 Kg = 256 Kg Urea.
SP-36 = 35 Kg P2O5 – 20 Kg P2O5
           = 15 Kg P2O5 = 100/36 X 15 Kg
           = 42 Kg SP36
Berarti, Bila Kebutuhan Hara Tanaman Padi Sawah Adalah:
135 Kg Unsur Hara N/Ha, 35 Kg Unsur Hara P2O5/Ha, Dan 20 Kg Unsur Hara  K2O/Ha,
Maka Setara Dengan Penggunaan:

Pupuk Urea Sebanyak             =          300 Kg
Pupuk Sp-36 Sebanyak           =          100 Kg
Pupuk Kcl Sebanyak               =          33 Kg

ATAU

NPK Phonska (15-15-15) Sebanyak     = 133 Kg
Pupuk Urea Sebanyak                           = 256 Kg
Pupuk Sp-36 Sebanyak                         = 42 Kg




Takaran Pemupukan Pada Awal Pertumbuhan Tanaman Padi (0-14 HST)

Jenis Pupuk
Target Lokasi
Takaran Pupuk
(Kg/Ha) Pada Tingkat Hasil GKG)
5 T/Ha
6 T/Ha
7 T/Ha
8 T/Ha
N (UREA)
Semua Lokasi
45-55
55-65
65-90
90-100
SP-36
P Sedang-Tinggi
60-70
70-85
85-100
100-110
SP-36
P Rendah-Sedang
70-100
100-110
110-140
140-165
KCL
K Rendah (Jerami Diangkut)
30-50
50
50-65
50-65
KCL
K Tinggi (Jerami Ditinggal Di Sawah)
0
15-20
25-30
40-50
ZA
Lokasi Kekurangan Sulfur (S)
75
100
100
100-125

Jumlah Pemupukan N (Urea) Susulan Ke- II (21-28 Hst) Dan Susulan III (35-40 Hst) Berdasarkan Bagan Warna Daun:
Pembacaan BWD
Takaran Pupuk N (Urea) kg/ha Pada Target Hasil (GKG)
5 t/ha
6 t/ha
7 t/ha
8 t/ha
BWD < 3,5
75
100
125
150
BWD = 3,5
50
75
100
125
BWD > 4
0
0-50
50
50



Komentar

  1. Terima kasih mas Raffel atas informasi ilmunya, semoga bermanfaat, Kami teman2 dari Kel.tani "KARYA TANI" Bumiemas 42 C.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Caplak/Pembuat Garis Tanam Padi sawah dengan Sistim Tanam Jajar Legowo 2:1 Dan 4:1

Caplak Jajar Legowo 2 : 1 dan 4 : 1

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEHILANGAN HASIL PADA PROSES PANEN DAN PASCA PANEN PADI