FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEHILANGAN HASIL PADA PROSES PANEN DAN PASCA PANEN PADI


Selama waktu panen, susut dapat terjadi karena ada gabah yang rontok di lahan akibat cara panen yang tidak benar atau akibat penundaan waktu panen. Penundaan panen juga dapat menyebabkan keretakan pada gabah sehingga akan mudah rusak pada proses pengolahannya.
Selama perontokan, susut dapat terjadi karena adanya gabah yang tertinggal pada malai,  juga kerusakan mekanis yang disebabkan oleh peralatan atau mesin yang digunakan. Proses pengeringan yang tidak sempurna juga dapat menimbulkan susut selama proses perontokan atau penggilingan. Perontokan yang dilakukan segera setelah pengeringan juga beresiko memperbesar persentase kerusakan mekanis. Kerusakan mekanis selama perontokan atau penggilingan juga dapat menyebabkan kehilangan hasil. Pada proses pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran pada areal yang terbuka sehingga  dapat menimbulkan susut akibat  tercecer  atau dimakan oleh ayam dan burung.  Selama dalam pengangkutan atau penyimpanan, susut dapat terjadi akibat gabah  tercecer bila tidak dikemas dengan cara yang benar. Secara umum, kehilangan hasil panen padi juga dipengaruhi oleh : varietas tanaman, kadar air gabah saat panen, alat panen, cara panen, cara/alat perontokan, dan sistem pemanenan padi.


Faktor Faktor Penyebab Kehilangan Hasil:

1. Kehilangan Hasil Pada Saat Panen





 

Pemanenan yang dilakukan sebelum umur optimal menyebabkan kualitas gabah yang kurang baik karena tingginya persentase butir hijau pada gabah, sedangkan panen yang  dilakukan setelah lewat masak akan menyebabkan jumlah gabah yang hilang karena rontok pada saat pemotongan akan besar (Setyono et al, 1996). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan gabah pada saat pemanenan berkisar antara 2,15 – 3,07%. Kehilangan hasil pada saat panen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya umur panen, kadar air panen, alat dan cara panen, serta perilaku tenaga pemanen tersebut. Perbedaan daerah akan menyebabkan perbedaan cara dan sistem panen.

2. Kehilangan Hasil Pada Saat Penumpukan Sementara
 
Penumpukan sementara padi biasa dilakukan setelah pemotongan padi untuk menunggu kesempatan melakukan pengumpulan dan penumpukan. Dalam satu tumpukan biasanya terdiri dari 5–10 rumpun, tergantung besarnya cakupan tangan masing-masing tenaga pemanen. Penumpukan padi tersebut diletakkan diatas hamparanbekas potongan padi. Tenaga pemanen melakukan penumpukan dengan sangat tergesa-gesa dan tanpa alas, untuk mendapatkan jumlah panen yang sebanyak banyaknya, sehingga menimbulkan potensi kehilangan hasil yang cukup besar. 

3. Kehilangan Hasil Pada Saat Penumpukan 

 

Kegiatan pengumpulan padi dilakukan agar dalam melakukan perontokan tenaga pemanen tidak berpindah pindah tetapi pada satu tempat yang sudah dipilih. Kehilangan terjadi karena gabah akan tercecer pada lokasi  disekitar perontokan gabah, umumnya dalam melakukan kegiatan ini tidak ada seorang pun yang melakukan dengan menggunakan wadah/alas untuk menumpuk hasil panen.



4. Kehilangan Hasil Pada Saat Perontokan




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Caplak/Pembuat Garis Tanam Padi sawah dengan Sistim Tanam Jajar Legowo 2:1 Dan 4:1

Caplak Jajar Legowo 2 : 1 dan 4 : 1